Lokasi Pengoenjoeng Blog

Selasa, 21 April 2009

Pijat Tradisional


Pijat tradisional…, ya, itu merupakan istilah untuk pijat ala tempo doeloe, ala jadul. Urusan memanjakan diri dengan pijatan ini sudah dikenal sejak jaman baheula. Tidak peduli kalangan jelata ataupun bangsawan, semua mereka melakukannya dan menikmatinya. Habis dipijat, pegel linu pun hilang, badan terasa hangat dan segar.

Dulu, para putri kraton juga gemar pijat. Tidak sekedar dipijat untuk menghilangkan penat tapi juga sembari merawat badan. Aneka bunga2 wangi dan rempah2 hangat digunakan untuk membalur seluruh tubuh.

Sekarang, pijat tradisional gaya kraton itu masih lestari, dengan nama baru yang terkesan keren yakni: SPA. Pelestari budaya kraton seperti Ibu Mooryati Soedibyo telah mengembangkan usaha spa ini, tidak hanya di dalam negeri namun juga ke luar negeri.

Tapi ada juga sih muncul di banyak tempat, panti2 pijat yang selain menghidangkan menu pijat tradisional juga melayani menu pijat plus. Lha menu plusnya itu kayak apa…, entahlah.

Gitu deh…

2 komentar:

  1. Pijat tradisional, sebenarnya bisa untuk interaktif saling menyapa antara yang dipijat dan yang memijat. Kembali ketujuan bahwa pijat dengan rempah pengarum tumbuhan alam sebenarnya mengandung terapi yang mengeluarkan aroma, sehinnga mencairkan suasana menjadi relaks.
    Untuk bait terakhir, semua tergantung manusiannya....

    BalasHapus
  2. Ya betul, sing relaks yo mbak...

    BalasHapus